Rabu, 04 Januari 2012

Model-Model Yang dapat digunakan dalam Pembelajaran Sains


MODEL TGT
Teams Games Tournaments (TGT) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda. Guru menyajikan materi, dan siswa bekerja dalam kelompok mereka masing-masing. Dalam kerja kelompok guru memberikan tugas kepada setiap kelompok untuk merumuskan permasalahan berdasarkan buku siswa yang di berikan dan menarik hipotesis sendiri. Tugas yang diberikan dikerjakan  bersama-sama dengan anggota kelompoknya. Apabila ada dari anggota kelompok yang tidak mengerti dengan tugas yang diberikan, maka anggota kelompok yang lain bertanggungjawab untuk memberikan jawaban atau menjelaskannya, sebelum mengajukan pertanyaan tersebut kepada guru. Untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menguasai pelajaran, maka seluruh siswa akan diberikan permainan akademik. Dalam permainan akademik siswa akan dibagi dalam    meja-meja turnamen, dimana setiap meja turnamen terdiri dari 5 sampai 6 orang yang merupakan wakil dari kelompoknya masing-masing. Dalam setiap meja permainan diusahakan agar tidak ada peserta yang berasal dari kelompok yang sama. Siswa dikelompokkan dalam satu meja turnamen secara homogen dari segi kemampuan akademik, artinya dalam satu meja turnamen kemampuan setiap peserta diusahakan agar setara. Hal ini dapat diperoleh pada saat siswa di awal pertemuan di beri LKS untuk mengetahui Prior knowledge-nya.
1.     Mengajar
Mempersentasekan atau menyajikan materi, menyampaikan tujuan, tugas, atau kegiatan yang harus dilakukan siswa, dan memberikan motivasi.
2.    Belajar Kelompok
Siswa bekerja dalam kelompok yang terdiri atas 5 sampai 6 orang dengan kemampuan akademik, jenis kelamin, dan ras / suku yang berbeda. Setelah guru menginformasikan materi, dan tujuan pembelajaran, kelompok berdiskusi dengen menggunakan LKS. Dalam kelompok terjadi diskusi untuk memecahkan masalah bersama, saling memberikan jawaban dan mengoreksi jika ada anggota kelompok yang salah dalam menjawab.
3.    Permainan (Games)
Permainan diikuti oleh anggota kelompok dari masing-masing kelompok yang berbeda. Tujuan dari permainan ini adalah untuk mengetahui apakah semua anggota kelompok telah menguasai materi, dimana pertanyaan-pertanyaan yang diberikan berhubungan dengan materi yang telah didiskusikan dalam kegiatan kelompok.
4.    Penghargaan (Reward)
Pemberian penghargaan (rewards) berdasarkan pada rerata poin yang diperoleh oleh kelompok dari permainan. Lembar penghargaan dicetak dalam kertas HVS, dimana penghargaan ini akan diberikan kepada tim yang memenuhi kategori rerata poin yang  telah di tentukan oleh guru.

MODEL CTL
Contextual Teaching and Learning (CTL) yakni model pembelajaran yang cocok dengan kinerja otak, untuk menyusun pola-pola yang mewujudkan makna, dengan cara menghubungkan muatan akademis dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta didik.

1.  Modeling (pemusatan perhatian, motivasi, Penyampaian Kompetensi-Tujuan)
2.  Questioning (eksplorasi, membimbing, menuntun, mengarahkan, mengembangkan, evaluasi, inkuiri, generalisasi).
3.  Inkuiri (identifikasi, investigasi, hipotesis, menemukan).
Dalam proses pembelajaran inkuiri terjadi saat siswa melakukan percobaan asam, basa, dan garam yakni membuat alat peniup balon yang bertujuan untuk membuktikan bahwa reaksi asam-basa menghasilkan garam dan air.
4.  Masyarakat Belajar (Learning Community). Konsep masyarakat belajar menyarankan hasil pembelajaran diperoleh dari hasil kerjasama dari orang lain. Hasil belajar diperolah dari ‘sharing’ antar teman, antar kelompok, dan antar yang mengetahui ke yang belum mengetahui. Masyarakat belajar tejadi apabila ada komunikasi dua arah, dua kelompok atau lebih yang terlibat dalam komunikasi pembelajaran saling belajar.
5.  Konstruktivisme (constructivism). Kontruktivisme merupakan landasan berpikir CTL, yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal, mengingat pengetahuan tetapi merupakan suatu proses belajar mengajar dimana siswa sendiri aktif secara mental mebangun pengetahuannya, yang dilandasi oleh struktur pengetahuanyang dimilikinya.
6.  Refleksi (Reflection). Refleksi merupakan cara berpikir atau respon tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir kebelakang tentang apa yang sudah dilakukan dimasa lalu. Realisasinya dalam pembelajaran, guru menyisakan waktu sejenak agar siswa melakukan refleksi yang berupa pernyataan langsung tentang apa yang diperoleh hari itu.
7.  Penilaian yang sebenarnya ( Authentic Assessment). Penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberi gambaran mengenai perkembangan belajar siswa. Dalam pembelajaran berbasis CTL, gambaran perkembangan belajar siswa perlu diketahui guru agar bisa memastikan bahwa siswa mengalami pembelajaran yang benar. Fokus penilaian adalah pada penyelesaian tugas yang relevan dan kontekstual serta penilaian dilakukan terhadap proses maupun hasil.

Cooperative Learning Tipe STAD
Pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.

Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif
1.Saling ketergantungan positif 
2. Interaksi tatap muka dan dialog 
3. Akuntabilitas individual (Penilaian 
     kelompok yang didasarkan atas 
     rata­rata penguasaan semua 
     anggota kelompok secara individual) 
4. Keterampilan menjalin hubungan 
     baik
Kelebihan Pembelajaran Kooperatif
  1. Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial
  2. Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, keterampilan,informasi, perilaku sosial, dan pandangan-pandangan
  3. Memudahkan siswa melakuakan penyesuaian sosial
  4. Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan komitmen
  5. Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois
  6. Menbangun persahabatan yang dapat  berlanjut hingga masa dewasa
  7. Mengembangkan keterampilan sosial untuk memelihara hubungan saling membutuhkan
  8. Meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia
  9. Menigkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasa lebih baik
  10. Meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas sosial, agama dan orientasi tugas.

PROBLEM BEST LEARNING (PBL)
Problem Based Learning yaitu proses pembelajaran yang titik awal pembelajaran berdasarkan masalah dalam kehidupan nyata dan lalu dari masalah ini siswa dirangsang untuk mempelajari masalah ini berdasarkan pengetahuan dan pengalaman baru.
KARAKTERISTIK PBL
v  Pengajuan pertanyaan atau masalah
v  Berfokus pada keterkaitan antar  disiplin
v  Penyelidikan autentik
v  Menghasilkan produk/karya dan memamerkannya.
v  Kerjasama.
fase
 peran guru
1.     Orientasi siswa kepada masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan segala hal yang akan dibutuhkan, memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya
2.    Mengorganisasi siswa untuk belajar
Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah
  1. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen atau pengamatan untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
  1. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai, melaksanakan eksperimen atau pengamatan untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
  1. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan

MODEL INKUIRI
Inkuiri yaitu model pembelajaran yang menitik beratkan pada pengembangan berpikir siswa yang dilandaskan pada pengalaman dan keterlibatan langsung terhadap suatu permasalahan.
§      Question ( Pertanyaan )
§      Student engangement
             ( Melibatkan siswa aktif )
§      Cooperative interaction
             ( Interaksi / kerjasama)
§      Performance evaluation
             ( Penampilan siswa )
§      Variety of resources ( sumber belajar yang variasi)





0 komentar:

Posting Komentar